30 November 2022
Mobil adalah salah satu penemuan yang mengubah dunia, sehingga setiap proses pengembangannya selalu menjadi cerita yang menarik untuk diketahui, terutama bagi para pecinta otomotif. Ada begitu banyak sejarah perkembangan teknologi mobil yang telah terjadi selama ini, yang tentunya membuat kami tertarik untuk mengulasnya satu per satu.
Dan pada artikel kali ini, kami akan memulainya dengan membahas mengenai sejarah transmisi kendaraan manual.
Simak terus sampai selesai, ya!
Baca juga: Beberapa Cara untuk Melestarikan Keberadaan Mobil Klasik di Masa Modern
Transmisi pada mobil bertujuan untuk mentransfer daya yang dihasilkan oleh mesin ke seluruh roda melalui poros penggerak. Dengan melakukan perubahan pada roda gigi, maka akan menghasilkan perbedaan output kecepatan mobil. Transmisi manual yang sekarang kita kenal pun mengalami sejumlah peningkatan dari awal diciptakan.
Mari kita lakukan perjalanan singkat untuk mengenal sejarah transmisi manual yang adalah pendahulu transmisi otomatis ini.
Transmisi manual pertama kali didemonstrasikan pada tahun 1894 oleh Louis-Rene Panhard dan Emile Levassor di Prancis. Sebelum ditemukannya penemuan ini, kebanyakan mobil saat itu memiliki mesin belakang dengan transmisi kecepatan tunggal. Transmisi yang diciptakan Panhard dan Levassor melibatkan desain non-sinkron, dimana ketika pergantian gigi pengemudi diharuskan untuk menggeser roda gigi di sepanjang poros. Desain “sliding mesh” inilah yang menjadi fondasi awal pada transmisi manual modern saat ini.
Pada awal 1900-an, ada banyak kendaraan yang beralih ke transmisi sinkron. Cadillac 1929 adalah mobil pertama yang menggunakan transmisi manual dengan synchromesh; namun sebagian besar kendaraan tetap menggunakan transmisi non-sinkron sampai pertengahan abad. Contohnya adalah truk dan mobil balap yang masih menggunakan transmisi non-sinkron untuk mengimbangi gaya yang diperlukan atau untuk memindahkan gigi lebih cepat.
Disini, Porsche mematenkan sistem split ring synchromesh pada tahun 1947. Model ini kemudian menjadi desain transmisi paling umum untuk kendaraan. Tapi Porsche tidak berhenti di situ. Salah satu model kendaraannya, yaitu Porsche 356 keluaran 1952 adalah mobil pertama yang menerapkan synchromesh pada semua gigi maju. Sebelum itu, kebanyakan kendaraan menggunakan synchromesh hanya untuk transisi dari gigi ketiga ke gigi kedua.
Di akhir abad 20, transmisi kecepatan sudah dipergunakan, meski jumlahnya sedikit dan jarang. Kebanyakan transmisi manual hanya mencakup tiga atau empat percepatan sampai sekitar akhir 1970-an. Baru pada tahun 1980-an transmisi lima kecepatan dan penggunaan synchromesh pada semua gigi maju menjadi arus utama dan lebih luas. Kemudian transmisi manual enam kecepatan diperkenalkan pada tahun 1967 dengan Alfa Romeo 33 Stradale.
Transmisi manual memiliki pedal kopling dan shifter yang digunakan pengemudi untuk mengganti gigi secara manual. Jenis transmisi ini terdiri dari satu set roda gigi yang biasanya berkisar dari 3 sampai 6 gigi ditambah 1 gigi mundur. Dengan transmisi manual, pengemudi harus memilih gigi yang tepat dan mengaktifkan atau melepaskan kopling.
Pengemudi menggunakan tuas persneling untuk mengubah persneling secara manual saat mempercepat maupun memperlambat kecepatan kendaraan. Selain itu, transmisi manual membutuhkan penggunaan pedal kopling yang terletak di sebelah kiri pedal rem. Untuk mengganti persneling, pengemudi menekan pedal kopling, memindahkan shifter ke gigi yang diinginkan dan kemudian melepaskan pedal kopling untuk menyambungkan kembali tenaga dari mesin ke transmisi.
Output kecepatan yang dihasilkan pun akan berbeda tergantung roda gigi yang diterapkan. Misalnya, kalian akan melewati tanjakan, maka akan memerlukan torsi yang lebih besar. Sedangkan, untuk memiliki kecepatan tinggi, maka akan membutuhkan torsi kecil.
- Mobil bertransmisi manual cenderung lebih murah dan perawatannya tidak terlalu rumit.
- Biaya perbaikan jauh lebih murah dibandingkan mobil dengan transmisi matic.
- Hemat bahan bakar.
- Mobil dengan transmisi manual memiliki kecepatan yang lebih tinggi jika masuk ke gigi keempat atau kelima.
- Memberikan akselerasi yang lebih baik, biasanya para pembalap dan pengemudi yang menyukai kecepatan sangat menyukai mobil bertransmisi manual.
- Mengemudikan mobil dengan transmisi manual lebih sulit. Pengemudi harus mengkoordinasikan kopling, gas, dan pemindahan gigi di satu waktu.
- Kopling akan lebih cepat aus, sehingga butuh biaya perbaikan yang tinggi untuk menggantinya.
- Mengemudi di jalanan yang menanjak cukup beresiko jika dalam keadaan yang tidak siap.
Transmisi mobil merupakan salah satu komponen yang penting dari sebuah kendaraan. Ada dua jenis pilihan transmisi, yaitu manual dan matic. Tapi, jika performa yang kalian cari dari sebuah kendaraan, mobil bertransmisi manual bisa menjadi pilihan yang sempurna.
Continue Reading
Bookmark
Comments
No Comments Yet