Bagaimana Perang Dunia Kedua Mempengaruhi Industri Otomotif Dunia

03 August 2022

Bagikan

WA
link
sumber: wikimedia

Perang Dunia II merupakan perang terbesar sekaligus paling mematikan yang pernah ada di sepanjang sejarah umat manusia. Perang yang memakan puluhan juta korban jiwa ini berlangsung antara tahun 1939-1945 dan melibatkan lebih dari 30 negara.

Ada banyak dampak yang diberikan akibat perang yang berlangsung selama 6 tahun tersebut. Dampak tersebut hampir mencangkup ke semua sektor, tak terkecuali di sektor industri otomotif dunia.

Dan pada kesempatan kali ini, kami akan mengkaji mengenai Perang Dunia II, khususnya dalam perkembangan industri otomotif pasca perang.

Baca juga: Benz Patent Motor Car - Terciptanya Mobil Pertama di Dunia

Perang Dunia II

sumber: Unsplash

Sebelum membahas bagaimana perang mempengaruhi industri otomotif dunia, perlu kita ketahui terlebih dulu sejarah kelam dibalik perang yang mematikan ini.

Perang Dunia II merupakan salah satu periode tergelap dalam sejarah dunia yang berlangsung dari 1939-1945. Hampir seluruh negara di dunia hancur akibat perang, bahkan diperkirakan sebanyak 70 – 85 juta orang tewas karena perang.

Pada Perang Dunia II terdapat dua aliansi militer yang saling bertentangan, yaitu Poros (Jerman, Italia, Jepang) dan Sekutu (Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet, Tiongkok, dan beberapa negara lainnya).

sumber: Unsplash

Perang ini bermula dari ambisi Jerman untuk menguasai Polandia yang kemudian dilanjutkan dengan serangan pada September 1939. Serangan tersebut mendorong Inggris dan Prancis untuk menyatakan perang terhadap Jerman.

Sedangkan di daerah kawasan Pasifik, pengeboman Pangkalan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour oleh Jepang pada 7 Desember 1941 juga mengawali berkobarnya Perang Asia Timur Raya.

Perang Dunia II kemudian berakhir pada 2 Desember 1945, ketika Jepang mengumumkan untuk menyerah setelah pihak Sekutu menjatuhkan bom mematikan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Berakhirnya perang ini tentu mengawali berbagai era baru dalam segala aspek, termasuk perkembangan dalam industri otomotif dunia.

Industri Otomotif Pra Perang

sumber: National WW2 Museum.

Industri otomotif memiliki peran yang penting dalam memproduksi kendaraan militer, bahkan sejak Perang Dunia I. Namun, di Perang Dunia II, mereka memiliki kesiapan yang jauh lebih tinggi dalam merancang berbagai alat dan kendaraan militer. Itulah sebabnya, perang yang kedua ini menjadi lebih mengerikan dibandingkan sebelumnya.

Selama perang, hampir semua produsen mobil memberhentikan produksi kendaraan untuk sipil dan mulai fokus merancang serta membangun kendaraan militer seperti tank, truk, pesawat terbang, serta peralatan seperti bom, torpedo, dan meriam, di bawah kuasa pemerintah.

Selama perang berlangsung, perusahaan mobil melakukan iklan secara besar-besaran untuk memastikan bahwa publik tidak melupakan merek mereka. Dalam iklan tersebut, perusahaan juga mencantumkan kontribusi patriotik mereka dalam perang, dengan menampilkan truk, pesawat terbang, dan amunisi yang mereka buat.

Mobil Pra-Perang

sumber: stellantis media

Bentuk kendaraan militer pada era pra-perang pun memiliki desain yang dibuat lebih kokoh, mulai dari Jeep yang ikonik hingga Sherman. Di bawah ini akan kami beberkan beberapa kendaraan yang digunakan saat Perang Dunia II.

Dodge WC-54

sumber: wikipedia

Diproduksi dari tahun 1942-1944, Dodge WC-54 merupakan kendaraan yang digunakan sebagai ambulans oleh Amerika Serikat. Kendaraan ini dirancang sebagai pengganti dari truk WC9, WC18, dan WC27.

Bermesin Dodge T214 6 silinder, ambulans ini dapat melaju 55 mil per jam. Dengan dasar sasis Dodge “Beep” ¾ ton, WC-54 memiliki jarak sumbu roda yang lebih panjang serta suspensi yang disesuaikan agar pengendaraannya menjadi lebih lembut.

WC-54 yang digunakan sebagai ambulance, dapat menampung empat sampai tujuh orang pasien ditambah dengan supir dan petugas medis.

White M3 Half-Track

sumber: wikipedia

Half-track M3 dirancang oleh White Motor Company sebagai kendaraan tentara dalam melintasi berbagai medan yang berbahaya. Kendaraan ini dikembangkan oleh beberapa negara selama Perang Dunia II dengan desain beroda pada bagian depan kendaraan dan trek pada bagian belakang untuk membantu melewati daerah yang kasar.

Dengan mesin 6.330 cc 6 silinder yang bertenaga 147 hp, kendaraan ini mampu melaju secepat 72 km/h. Tidak hanya mesin yang buas saja, namun Half-Track juga dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 30/50 yang dapat memberikan dukungan tembakan selama perang.

Industri Otomotif Pasca Perang

sumber: stellantis media

Ketika produksi dari kendaraan militer telah berakhir, muncul sebuah tren baru — Jeep. Angkatan Darat AS menerima prototipe Jeep pertama pada 1940 dari Willys-Overland Motors. Torsi dan daya tahannya yang besar menjadikannya perbincangan di banyak kalangan.

Setelah berakhirnya perang, Willys memutuskan untuk memanfaatkan popularitas Jeep semasa perang, dan mulai membangun Jeep untuk pasar sipil. Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Jeep era sekarang.

Tidak hanya Willys saja, berakhirnya perang juga menjadi lampu hijau bagi seluruh produsen mobil di dunia untuk kembali memproduksi kendaraan sipil mereka. Banyak desain-desain mobil yang terinspirasi dari mobil era perang, namun tak sedikit pula yang mengembangkan desain terbaru yang lebih praktis dan irit bahan bakar.

sumber: Volkswagen

Hal tersebut bermula ketika Arab yang tergabung dalam Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) menjatuhkan harga minyak, yang berakibat terbatasnya dan meroketnya bahan bakar di Amerika.

Pengguna mobil di Amerika pun menjadi kesulitan untuk mengisi bahan bakar mobilnya yang terkenal boros. Hal tersebut menuntun Amerika dan juga Inggris dalam kemunduran industri otomotifnya. Dan di situasi inilah, produsen mobil Jerman dan Jepang mengambil alih.

Produsen mobil besar di Jerman dan Jepang mengambil kesempatan emas ini dengan menciptakan kendaraan yang lebih irit bahan bakar. Alhasil, banyak orang-orang menaruh minat pada mobil asal kedua negara tersebut.

Mobil Pasca-Perang

sumber: Volkswagen

Berakhirnya Perang Dunia II tentu membuat semua produsen mobil di seluruh dunia berlomba untuk memproduksi mobil penumpang mereka dan menjualnya ke publik. Beberapa diantaranya terinspirasi dari kendaraan militer, namun juga ada yang mencetuskan ide baru yang justru sangat disukai oleh publik.

Jeep CJ

1955 Jeep CJ-5 (sumber: stellantis media).

Seperti yang kalian ketahui, terciptanya Jeep berawal dari kebutuhan militer saat perang. Karena ketenarannya, di tahun 1944, Willys-Overland merancang Jeep sipil (Jeep CJ) yang mulai bisa dibeli publik.

Mulai dari CJ-1 sampai CJ-10, Jeep CJ tidak terlalu mengalami banyak perubahan selama masa produksinya. Produksi kendaraan tangguh ini berlangsung hingga tahun 1986 dengan total lebih dari 1,5 juta unit yang telah dibuat.

Jeep CJ juga menginspirasi model kendaraan SUV modern, mulai dari Land Rover Defender, Toyota Land Cruiser, Mercedes G-Wagon, dan banyak kendaraan tangguh lainnya.

Volkswagen Beetle

sumber: Volkswagen

Beetle dimulai dari ide Adolf Hitler mengenai mobil bagi rakyat Jerman. Hitler bekerja sama dengan desainer otomotif Ferdinand Porsche untuk merancang sebuah kendaraan dengan harga yang terjangkau serta berdesain mungil namun dapat menampung dua orang dewasa dan tiga anak kecil.

Popularitas Beetle dibuktikan dengan total produksinya yang menyentuh angka dari 21 juta unit yang dibuat dalam rentang waktu tahun 1938-2003. Tidak hanya itu, banyak produsen mobil di seluruh dunia yang mencontoh konsep dari Beetle, salah satunya Jepang dengan konsep kei car-nya.

Kesimpulan

Perang Dunia II memang meninggalkan banyak hal mengerikan pada dunia, namun di sisi lain ada beberapa perkembangan yang terjadi seusai perang berakhir salah satunya sektor industri otomotif.

Antusiasme publik, khususnya para pecinta otomotif, akan kembalinya produksi mobil penumpang membuat banyak perusahaan otomotif sangat bersemangat untuk merancang model terbaru mobil produksinya.

Beberapa diantaranya menjadi sebuah kendaraan melegenda yang menginspirasi beragam mobil di jaman sekarang.

Continue Reading

Bookmark

Comments

No Comments Yet

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. By clicking "I Agree" or by using our site, you agree to the use of cookies.