08 January 2022
Ikonik dan legendaris, Volkswagen Beetle Type 1 yang telah disuntik mati tahun 2003 ini dilahirkan kembali menjadi mobil listrik dengan nama e-Beetle. Produsen mobil VW bersama dengan mitranya, eClassics, bekerja sama untuk menciptakan konsep e-Beetle — VW Beetle klasik yang berpenggerak motor listrik bertenaga baterai lithium-ion.
Walaupun saat ini masih berupa konsep, banyak penggemar Beetle yang sudah antusias menantikan peluncuran mobil yang satu ini. Kunoholics juga pasti penasaran kan seperti apa detail dan performa dari e-Beetle? Langsung aja yuk, simak terus artikel ini.
Beetle (atau di Indonesia biasa kita sebut dengan Kodok) adalah mobil keluaran VW yang memiliki model yang khas. Tidak mau ketinggalan jaman, VW berencana untuk memberi Beetle lawas ini nafas baru yang modern dengan mengkonversinya sebagai mobil listrik. Hal ini akan dicapai berkat kerja sama mereka dengan eClassics - perusahaan Jerman yang memiliki spesialisasi dalam konversi powertrain listrik untuk berbagai mobil klasik.
Bersama eClassics, VW menghadirkan konsep holistik untuk menghidupkan lagi mobil kuno legendaris mereka yang sudah mati. Mobil ini pertama kali ditampilkan ke publik pada Oktober 2019 lalu di pameran Internationale Automobil-Ausstellung (IAA) yang berlokasi di Frankfurt, Jerman.
“Elektrifikasi dari Beetle menggabungkan pesona dari mobil klasik kami dengan mobilitas masa depan. Kami bekerja sama dengan mereka untuk menggemparkan kendaraan historis yang penting, yang adalah proses penuh emosional.” jelas Thomas Schmall, anggota Dewan Manajemen Komponen Grup Volkswagen.
“Kami juga menawarkan kepada pemilik mobil Beetle, solusi konversi yang profesional dengan menggunakan suku cadang kualitas terbaik” tambahnya.
e-Beetle yang dipamerkan di IAA merupakan model Beetle model lawas, yaitu Volkswagen Type 1 1303 Super Beetle Convertible. Selain dari body yang masih berupa Beetle lawas, mobil konversi ini juga tetap menggunakan penggerak roda belakang. Yang berbeda hanyalah mesin yang diubah total.
Mesin dari e-Beetle ini diperbarui dengan mengganti drivetrain bensin asli dengan motor listrik. Sistem penggerak ini bertransmisikan otomatis 1 percepatan dan sistem baterai bawaan dari VW e-Up.
VW Beetle reguler memiliki mesin yang ditaruh pada bagian belakang mobil yang ditanam di balik kap belakang. Namun, karena e-Beetle mengganti seluruh mesinnya dengan motor listrik, bagasi belakang yang biasa dipakai untuk mesin pun menjadi kosong melompong, memberikan ruang untuk bagasi kedua.
Konversi tersebut menggunakan suku cadang baru yang telah disepakati bersama, yang merupakan produksi dari Volkswagen Group Components. Motor listrik dan gearbox 1 percepatan pada e-Beetle diproduksi di Kassel, sedangkan untuk komponen sistem baterainya datang dari Brunswick.
Meski suku cadang dipasok oleh Volkswagen Group Components, namun sebagian besar konversi dari e-Beetle dilakukan oleh eClassics. Banyak tenaga profesional yang dicurahkan dalam perancangan konsep mobil kodok listrik ini.
Dennis Murschel dan Martin Acevedo, selaku manajer direktor dari eClassics GmbH & Co KG, menambahkan “Kami bangga bahwa kami dan Volkswagen Group Components bisa bekerja sama dalam proyek ini. Kami juga menantikan untuk segera melihat e-Beetle berada di jalanan.”
Dengan komponen tersebut, mobil ini dapat menghasilkan tenaga sebesar 81 hp dan torsi 210 Nm. Tenaga ini dicapai dengan baterai yang terdiri dari 14 modul, yang masing-masing berkapasitas 2,6 kWh.
Modul baterai menggunakan lithium-ion yang secara kumulatif dapat menghasilkan energi hingga 36,8 kWh dan memiliki jarak tempuh sejauh 200 km dalam sekali pengisian daya penuh - tidak buruk untuk seekor kodok elektrik dengan body berumur lebih dari 80 tahun.
Ada juga pilihan baterai yang lebih besar, 45 kW-hr dan kekuatan motor yang juga ditingkatkan hingga 101 hp, yang rencananya akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Lalu, meski tidak diketahui performa akselerasi 0-100 km/h nya, dapat dipastikan kecepatan maksimalnya dapat mencapai 150 km/h.
Jika ada kelemahan dari konversi ini, mungkin di bobotnya yang sekarang mencapai 1.280 kg. Tapi, VW tentunya memperkuat sasis dan rem agar e-Beetle mampu menampung beratnya yang bertambah signifikan ini.
Industri elektrifikasi mobil klasik memang sedang naik daun saat ini. Tak hanya VW, Jaguar pun membuat versi listrik dari sports car cantik mereka, E-Type. Kami rasa hanya menunggu waktu saja untuk pabrikan mobil lainnya berusaha melestarikan model lawas mereka dengan memberikannya nafas baru elektrik.
VW percaya bahwa e-Beetle adalah mobil yang nyaman untuk dikendarai sehari-hari dengan santai. Apalagi baterai pada mobil ini juga didukung dengan fitur fast charging. Bagaimana? Jadi pengen kan meminang kodok listrik ini?
Sayangnya, untuk saat ini kita hanya dapat berharap VW e-Beetle akan diproduksi secara masal suatu hari. Semoga hari itu cepat datang ya, VW :D
Continue Reading
Bookmark
Comments
No Comments Yet