Ferrari F40 (1987-1992) | Explained

31 August 2022

Bagikan

WA
link
sumber: Ferrari.

Ferrari, sebuah pabrik otomotif asal Italia yang telah memproduksi banyak sekali sports car paling ikonik, paling sukses, dan paling diinginkan oleh sebagian besar petrolhead yang mencintai kecepatan. Ya, mereka adalah Ferrari yang didirikan oleh Enzo Ferrari sejak tahun 1948.

Untuk merayakan 40 tahun berdirinya perusahaan hebat ini, Enzo Ferrari meminta tim desainnya untuk merancang sebuah supercar canggih. Hasilnya adalah Ferrari F40 dengan desain mengagumkan serta turbocharger brutal yang membuatnya semakin menggiurkan untuk dimiliki.

Supercar ini juga merupakan mobil terakhir yang dikembangkan dan dibangun di bawah pengawasan langsung Enzo Ferrari sebelum dia meninggal di tahun 1988. Nah, untuk mengenang sang legenda pembuat mobil-mobil Italia yang menakjubkan tersebut, kali ini kami akan membahas Ferrari 40 secara khusus untuk Kunoholics!

Let’s go!

Baca juga: 5 Ferrari Klasik Terbaik Sepanjang Masa | Kuno Picks

Sejarah

sumber: Unsplash.

Pada tahun 1984 Ferrari mulai mengembangkan 288 GTO, yang akan bersaing dengan Porsche 959 rally Group B. Sayangnya ketika produksi 288 GTO dimulai, ajang reli Group B justru dibatalkan.

Sementara di satu sisi, sang pendiri, Enzo Ferrari merasa bahwa dia hanya memiliki sedikit waktu yang tersisa dalam hidupnya. Beliau juga memiliki keinginan untuk membuat sebuah model sports car yang berkesan sangat kuat yang memungkinkan untuk penggunaan jalan raya.

Karena itu, Ferrari memutuskan untuk merancang ulang 288 GTO dengan membawanya ke Pininfarina untuk di desain ulang, dan hasilnya adalah F40. Dan tepat setelah setahun perilisan dari F40 (1988), Enzo Ferrari menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya.

sumber: Ferrari.

Ferrari F40 merupakan sports car dua pintu tercepat dan terkuat yang pernah diproduksi oleh Ferrari di masa itu. Proses produksinya dimulai pada tahun 1987, dan untuk memberikan kesan eksklusif mereka tidak membuatnya secara besar-besaran. Namun karena banyaknya permintaan dari pasar, produksi yang awalnya direncanakan hanya sebatas 400 unit meningkat jauh menjadi 1.315 unit.

Produksi Ferrari F40 hanya berlangsung selama 5 tahun sampai tahun 1992, yang kemudian dilanjutkan oleh F50.

Mesin

sumber: Ferrari.

F40 masih mengusung mesin yang sama dengan GTO, yaitu 2.900 cc V8, yang kemudian ditingkatkan dengan menggunakan dua turbocharger dari IHI (Ishikawajima-Harima Heavy Industries Co., Ltd). Dan dengan mesin buas tersebut, F40 mampu melontarkan tenaga sebesar 478 hp dan torsi 577 Nm. Wow, dengan tenaga sebesar itu, pantas saja banyak orang yang mengidam-idamkan mobil yang satu ini, ya!

AMS (Auto Motor un Sport) melakukan uji coba pada F40 dan mencatat bahwa akselerasi 0-100 km/h dapat diraih hanya dalam waktu 4,6 detik saja. Performa yang sebuah supercar yang lahir di tahun 1980-an ini bahkan masih tergolong memuaskan untuk ukuran di masa kini.

Eksterior

sumber: Ferrari.

Desain bodi dari F40 dikerjakan oleh Pininfarina, tepatnya di tangan Leonardo Fioravanti. Beliau mendesain ulang 288 GTO, agar F40 memiliki bodi yang lebih aerodinamis yang membuatnya semakin nyaman untuk melaju dengan kecepatan tinggi.

Bodi panelnya berbahan carbon fiber dan kevlar, sehingga membuatnya semakin kuat dan kokoh dibandingkan model yang lama. Karena tidak memiliki fitur AC, pada sisi belakang mobil dibuatlah sebuah kaca jendela yang berventilasi yang berfungsi sebagai aliran masuk-keluarnya udara.

sumber: Unsplash.

Dan satu hal yang sangat lekat dengan ciri khas Ferrari adalah mobil dengan warna merah menyala. Saking identiknya perusahaan tersebut dengan warna merah, bahkan F40 yang dibuat dalam ribuan unit hanya dapat dibeli dalam warna merah Rosso Corsa, lho!

Interior

sumber: Wikipedia.

Bagian dalam mobil ini sangat sederhana dan cenderung terasa sedikit kosong, karena F40 tidak memiliki fitur-fitur umum seperti radio, speaker, AC dan lainnya. Tapi justru karena hal tersebut, F40 terasa sangat mirip dengan mobil balap sungguhan.

Pada sisi dasbor hanya ada tombol serta instrumen yang diperlukan untuk mengontrol mobil saja. Dashboard dan konsol tengan diberi lapisan busa hitam yang berfungsi sebagai insulasi dan memperlambat pantulan cahaya. Setirnya berpalang tiga tanpa power steering yang dilapisi dengan lapisan kulit.

Untuk menutup pintu F40, kalian mungkin akan dibuat sedikit kewalahan. Karena mereka tidak memiliki pegangan apapun, dan hanya ada semacam kawat untuk menarik pintu dari dalam.

Kesimpulan

F40 dirancang sebagai penerus dari Ferrari 288 GTO dan merupakan sebuah mobil untuk merayakan 40 tahun Ferrari. Ia adalah salah satu model Ferrari tercepat yang pernah dibuat, bahkan Enzo Ferrari mengakui sendiri bahwa performa dari mobil ini adalah rancangan terbaiknya.

Mobil melegenda ini juga dibuat atas keinginan Enzo untuk meninggalkan warisan di jajaran supercar buatannya. Visinya adalah membangun kendaraan legal jalanan yang dikembangkan langsung dari mobil balap siap pakai.

Kini, F40 menjadi salah satu mobil klasik yang disukai di kalangan pecinta mobil kencang, khususnya Ferrari. Bahkan nilainya saat dijual di sebuah rumah pelelangan pernah tembus di angka US$5.5 juta, lho!

Continue Reading

Bookmark

Comments

No Comments Yet

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. By clicking "I Agree" or by using our site, you agree to the use of cookies.