25 December 2021
Para pecinta mobil mewah pasti tidak asing dengan dua merek mobil ternama BMW dan Mercedes-Benz. Dua perusahaan pembuat mobil premium ini adalah sang pendominasi pasar untuk kelas ekonomi menengah keatas. Dan di Indonesia, kedua perusahaan tersebut selalu bersaing untuk menempati posisi teratas dalam penjualan mobil mewah mereka.
Tidak hanya mobil keluaran terbaru saja, penjualan mobil bekas dari kedua perusahaan ini juga tidak mau kalah. Banyak kolektor yang justru memburu mobil seri lama merk Jerman ini untuk dikoleksi, apalagi seri flagship-nya yang kebanyakan masih sangat nyaman untuk standar sekarang.
Ya, kami berbicara tentang tidak lain dari BMW Seri 7 dan Mercedes-Benz S-Class. Faktanya, dua mobil ini sudah berkompetisi sejak tahun 1977 lho! Dan bagi kebanyakan orang yang ingin mencari sedan mewah untuk kenyamanan berkendara yang luar biasa, pilihan mereka tidak akan pernah jauh dari dua mobil ini.
Tidak bisa dipungkiri bahwa harga baru dari kedua sedan premium ini masih sangat mahal. Tapi hal sebaliknya dapat dikatakan tentang model bekasnya. Terutama generasi kedua dari masing-masing mobil tersebut yang sangat populer di tahun 1980-an, yaitu BMW Seri 7 E32 dan Mercedes-Benz S-Class W126.
Jadi pada serial Head to Head kali ini, kami akan melakukan komparasi terhadap dua mobil Jerman mewah ini. Simak terus ya, Kunoholics!
BMW E32 adalah BMW Seri 7 generasi kedua yang diluncurkan pada tahun 1986. Mobil ini sudah mulai dikembangkan 7 tahun sebelum masa diproduksinya, dengan target pasar untuk kalangan pebisnis dan eksekutif muda. Jadi, memang BMW sengaja melengkapi mobil ini dengan teknologi otomotif yang tercanggih pada masanya.
BMW E32 dibekali dengan berbagai pilihan mesin, mulai dari yang terkecil 3.000 cc inline-6 hingga yang paling bertenaga 5.000 cc V12. Berikut adalah mesin-mesin yang ditawarkan untuk beberapa varian BMW E32:
- 730i: 3.000 cc inline-6, 181-194 hp, 260-275 Nm
- 730i: 3.000 cc V8, 215 hp, 290 Nm
- 735i: 3.400 cc inline-6, 208-217 hp, 305-315 Nm
- 740i: 4.000 cc V8, 282 hp, 400 Nm
- 750i: 5.000 cc V12, 296 hp, 450 Nm
E32 merupakan mobil keluaran BMW pertama yang memiliki pembatas kecepatan, dengan kecepatan tertinggi yang bisa mencapai 212-250 km/h, tergantung mesin yang diusung. Selain itu, jika kalian ingin unit dengan jumlah silinder terbanyak untuk rasa kehalusan dan effortless mesin yang maksimal, mesin V12 BMW inilah yang tidak ada tandingannya di S-Class W126.
Kemewahan dari desain mobil ini pun kerap kali diperbincangkan hingga sekarang. Hans Kerschbaum, desainer dan pakar aerodinamika Seri 7 E32 melakukan inovasi-inovasi yang sungguh ingin menyingkirkan Mercedes S-Class dari panggung juara sedan mewah. Banyak dari idenya terfokus untuk membuat bentuk E32 ikonik dan fenomenal, termasuk pilar C lebar dan jendela samping belakang dengan tepi yang ditinggikan. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah BMW, lampu belakang khas berbentuk L muncul di BMW Seri 7, memberikan kesan elegan dan modern.
Dibanding pendahulunya (Generasi pertama, E23, 1977-1986), model E32 memiliki tampilan yang berbeda. Ia lebih besar dimensinya dan terlihat lebih kokoh dengan garis badan yang proposional. Selain itu, pada generasi kedua seri 7 juga terdapat lebih banyak teknologi modern seperti sistem traction control yang menjaga kestabilan mobil agar tidak selip, dan ada juga jendela double glazing yang membuat kabin lebih kedap lagi dari generasi sebelumnya.
Pada model facelift-nya, E32 mengalami ubahan pada desain grille dan bumper depan, serta kap mesin yang tampak lebih kokoh dan sporty.
Masuk kedalam, kalian akan disambut dengan interior yang mewah, penuh dengan material empuk pada sisi dashboard dan jok kulit berkualitas yang memberikan kesan mahal. Ada juga trim kayu premium yang bisa ditemukan pada tipe-tipe tingginya.
Selain itu, walaupun duduk di baris belakang terasa sangat nyaman berkat ruang kaki dan kepala yang lega, mengemudikan mobil ini tetap menyenangkan dengan dashboard yang driver oriented. Ada juga fitur-fitur mewah jaman dulu seperti telefon bawaan, mesin fax, dan kulkas.
Kenyamanan dan fitur mewah yang memanjakan penumpang inilah yang menjadi alasan dari kesuksesan BMW seri E32.
Diperkenalkan pertama kali pada September 1979 sebagai generasi penerus dari W116. Model W126 merupakan generasi kedua dari seri mobil mewah S-Class. Kata “S-Class” sendiri merupakan singkatan dari Sonderklasse, istilah bahasa Jerman yang berarti berarti “kelas pertama”.
Sungguh pernyataan yang berani ya, tetapi Mercedes-Benz memang menuangkan seluruh usaha mereka untuk membuat S-Class sukses menjadi sedan mewah dengan fitur teknologi yang belum pernah terlihat sebelumnya di ada di sebuah mobil.
Sebenarnya, Mercedes W126 muncul dalam dua seri, yaitu First Series dan Second Series. Second Series merupakan versi facelift dari First Series yang terjadi di tahun 1986 - tahun yang sama BMW E32 meluncur. Jadi, untuk komparasi yang sepadan, akan kami bahas mesin-mesin yang disediakan untuk beberapa tipe Mercedes W126 Second Series saja ya.
Berikut adalah pilihan mesin yang ada pada Mercedes S-Class W126:
- 260 SE: 2.599 cc inline-6, 158-166 hp, 220-228 Nm
- 300 SE & SEL: 2.960 cc inline-6, 177-190 hp, 255-260 Nm
- 420 SE, SEL, & SEC: 4.196 cc V8, 200-230 hp, 300-335 Nm
- 500 SE, SEL, & SEC: 4.973 cc V8, 220-261 hp, 365-405 Nm
- 560 SE, SEL, & SEC: 5.547 cc V8, 239-300 hp, 390-455 Nm
Meski BMW unggul dengan menyediakan mesin monster V12, varian mesin yang ditawarkan S-Class W126 lebih banyak. Ada juga varian mesin dieselnya yang hanya tersedia untuk pasar negara Amerika Serikat dan Kanada. Dan sama seperti rivalnya di BMW, model W126 memiliki kecepatan maksimal yang bervariasi dari 200-250 km/h, tergantung mesin yang dipilih.
Pada awal peluncurannya, S-Class W126 sungguh membuat banyak orang kaya tercengang dan berlomba-lomba ingin memilikinya. Bentuknya yang mengotak dan panjang itu membuatnya terlihat sangat gagah dan mewah, apalagi dengan logo khas Mercy yang menonjol di atas kap mesin bagian depan. Mungkin itu sebabnya ia dijuluki sebagai Mercy Eagle di Indonesia.
Desain eksterior dari mobil ini memang tidak jauh berbeda dibanding pendahulunya, W116. Tapi, itu bukanlah hal yang buruk, karena dengan mobil tersebut Mercedes telah menemukan resep yang sempurna sebuah mobil mewah yang tampan dan berkelas. Maka pada W126 ini, bahasa desain yang sama tetap dipertahankan, dengan tambahan beberapa garis dan trim modern pada bemper, fender, dan pintu.
Lalu, W126 juga memiliki opsi warna dual tone, yang membuat bodi pada bagian bawah memiliki warna yang berbeda dengan bagian atasnya. Pelanggan pun bebas memilih kombinasi warna sesuai dengan selera mereka. Fakta menarik, bahkan mantan presiden kedua kita, Soeharto, pernah menggunakan model 500SEL sebagai mobil dinasnya hingga awal tahun 1990-an lho.
Untuk bagian interior, Mercedes-Benz S-Class W126 juga tak kalah menarik dengan BMW Seri 7 E32. Dengan bahan panel kayu yang memanjang yang dari tengah hingga ke bagian pintu membuatnya tampak semakin mewah. Jok pada mobil ini juga dibuat dari bahan kulit yang dapat membuat penumpang semakin nyaman untuk mengendarainya.
Duduk di baris kedua, kenyamanan luar biasa akan sangat terasa, bahkan mungkin masih melebihi kenyamanan mobil modern. Kursi belakang dapat diatur kelebihannya sehingga penumpang dapat rileks dalam perjalanan jauh. Selain itu, perpaduan jok yang empuk dengan suspensi hydropneumatic membuat berkendara dengan mobil ini terasa seperti berjalan diatas awan.
Tak lupa juga fitur keselamatan seperti airbag juga hadir pada S-Class ini, dan terdapat juga sunroof yang membuat suasana kabin jauh lebih terang di siang hari.
BMW E32 memang unggul dalam segi desain yang terkesan modern, kenyamanan berkendara yang juga diprioritaskan, dan mesin V12 yang halus serta bertenaga. Sedangkan, untuk Mercedes S-Class W126, ia lebih menonjolkan kegagahan pada segi desainnya dan kenyamanan ruang belakang pun patut untuk dibanggakan. Tak lupa varian mesinnya juga lebih beragam dibanding BMW E32.
Membandingkan BMW E32 dengan Mercedes Benz W126 adalah sesuatu yang sangat sulit karena kedua mobil di atas memang memiliki kelebihannya tersendiri, dan semuanya akan kembali kepada selera masing-masing. Kabar baiknya, Kunoholics dapat menemukan kedua mobil ini dengan harga yang sangat terjangkau di pasar mobil bekas lho - dibawah 100 juta rupiah!
Continue Reading
Bookmark
Comments
No Comments Yet