7 Kesalahan Fatal Dalam Merestorasi Mobil Kuno dan Cara Menghindarinya

23 November 2021

Bagikan

WA
link
Sumber gambar : Jakob Owens (Unsplash)

Mobil klasik memang tak pernah kehilangan persona. Desain mobil yang unik dan tak lekang oleh waktu ini selalu membuat semua mata tertuju padanya. Hal inilah yang membuat beberapa orang bermimpi untuk memiliki sebuah mobil klasik.

Salah satu cara untuk membuat mobil klasik tampak begitu menawan adalah dengan merestorasi keadaannya menjadi seperti baru. Tetapi, jika rekan Kunoholics berniat untuk merestorasi mobil kunonya, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Banyak acara TV yang menampilkan proses restorasi yang terlihat mudah dan cepat, namun pada kenyataannya, proses tersebut sangat berbeda dari yang terlihat.

Mobil kuno yang sedang direstorasi. (Kuno ID)

Mulai dari saat memilih mobil yang layak hingga proses restorasinya sendiri, kalian akan menemui berbagai macam kerusakan yang tidak diketahui sebabnya, serta kesalahan dalam proses perbaikan. Kebanyakan proses restorasi juga memakan waktu yang sangat lama dan cenderung memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Maka dari itu, alangkah baiknya jika rekan Kunoholics belajar dari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat proses restorasi mobil klasik, seperti yang akan tim Kuno ID bahas di artikel ini. Tanpa berlama-lama lagi, inilah 7 kesalahan yang ingin kalian hindari pada saat melakukan restorasi mobil klasik.

Membeli Mobil yang Salah

Mobil kuno yang terlalu lama terbengkalai. (unsplash.com/Brian Walker)

Tentunya hal ini tidak menjadi masalah jika kalian sudah punya mobil kuno di rumah yang siap direstorasi. Tapi, bagi yang ingin membeli mobil klasik dan mengembalikan kondisinya seperti baru, sebaiknya pilihlah mobil dengan landasan yang baik. Terlebih jika mobil tersebut memiliki reputasi yang ikonik, dan masih memiliki mesin yang orisinil.

Jika kalian menemukan mobil dengan kondisi yang buruk, seperti rangka yang sudah keropos, maka sebaiknya hindarilah hal tersebut. Kecuali jika kalian memang ingin menantang diri dengan menyulap mobil itu menjadi sebuah mahakarya yang luar biasa. Namun, hal itu tentunya membutuhkan usaha yang lebih berat, serta biaya ekstra.

Jadi, dengan memilih mobil klasik yang bentuknya masih relatif bagus akan menjaga anggaran kalian dan dapat menghemat pengeluaran. Ingatlah bahwa anggaran kalian memiliki peran yang besar dalam menentukan hasil restorasi.

Berbeda dengan mobil keluaran baru, kebanyakan mobil klasik tidak bekerja dengan sempurna. Maka dari itu, lakukanlah test drive sebelum membeli mobil tersebut jika memungkinkan. Dengan begitu, rekan Kunoholics bisa tahu apakah mobil tersebut cocok atau tidak dengan selera kalian.

Membangun Mesin Terlalu Dini

Mesin mobil kuno. (unsplash.com/Sitraka Rakotoarivelo)

Janganlah membangun mesin mobil di awal proses restorasi, karena mesin tersebut hanya boleh dipasang pada saat mobil sudah siap. Banyak dari teknisi memiliki pemahaman yang salah dengan membangun mesin di awal. Hal itu hanya akan menyebabkan mesin yang sudah siap duduk di garasi hingga berdebu, sambil menunggu proses restorasi selesai.

Tidak hanya itu, rekondisi mesin mobil akan menghabiskan sebagian besar anggaran kalian. Jika anggaran sudah terkuras banyak di awal restorasi, kalian akan cenderung mengurangi anggaran untuk area restorasi lain seperti, pembenahan exterior dan interior mobil - yang tidak kalah pentingnya.

Berhemat Pada Pekerjaan Logam dan Cat

Pengecatan pada mobil. (unsplash.com/MertSabanci)

Keindahan and estetik dari mobil klasik merupakan hal yang harus dicapai melalui proses restorasi. Maka dari itu, wajar jika kalian perlu meluangkan anggaran yang banyak untuk pengecatan dan body work, demi mendapatkan hasil yang memuaskan.

Berkonsultasilah dengan desainer terpercaya kalian mengenai hasil yang diinginkan dan proyeksi anggaran yang harus disiapkan untuk eksekusinya. Percayalah, aspek desain bukanlah hal yang ingin kalian kompromikan dalam restorasi mobil klasik.

Tidak Mencari Referensi Bengkel Terlebih Dahulu

Rangka mobil kuno. (Kuno ID)

Bengkel merupakan salah satu aspek terpenting jika ingin merestorasi sebuah mobil klasik. Memilih bengkel yang tepat akan membuat restorasi mobil klasik berjalan dengan lancar. Jika kita sembarangan dalam memilih bengkel, maka hasil yang didapatkan pun tidak akan memuaskan.

Pemilihan bengkel ini juga menjadi salah satu tantangan awal bagi kolektor mobil klasik. Sebelum memutuskan untuk memilih bengkel sebagai tempat restorasi, pastikan kalian mendapat informasi yang tepat dan akurat.

Cek apakah bengkel tersebut memiliki komplain yang buruk dari klien-klien sebelumnya. Jika reputasi bengkel tidak bagus, sebaiknya rekan Kunoholics siap-siap untuk mencari pilihan bengkel lainnya.

Membeli Spare Part yang Tidak Perlu

Spare part mobil klasik/ (unsplash.com/Tori Bishop)

Kesalahan fatal yang sering terjadi lainnya adalah membeli spare part atau suku cadang mobil yang tidak perlu. Hindarilah membeli hal tersebut sebelum kalian benar-benar membutuhkannya. Sebaliknya, belilah suku cadang hanya ketika kalian tahu persis apa yang dibutuhkan. Dengan begitu, kalian tidak akan membuang-buang uang kalian untuk hal yang tidak diperlukan.

Melupakan Tujuan Awal dari Restorasi

VW Beetle tahun 1967-1997. (unsplash.com/Ali Woodman)

Orang yang merestorasi mobil klasik tentunya memiliki tujuannya masing-masing. Entah untuk berinvestasi, bergabung di organisasi, atau sekedar ingin menambah koleksi mobil klasik. Biasanya tujuan ini memiliki urgensi yang rendah, sehingga pengerjaan bisa dilakukan tanpa terburu-buru atau batasan waktu.

Akan tetapi, jika tujuan restorasi kalian adalah untuk berpartisipasi dalam event kompetisi, rally, maupun konvoi, mungkin kalian harus memikirkan waktu pengerjaan yang wajib selesai dalam kurun waktu tertentu. Pastikanlah kalian bekerja sama dengan pihak-pihak yang tepat untuk bisa menyelesaikan proyek restorasi ini tepat waktu.

Melupakan Uji Kelayakan

VW Type 2 tahun 1967-1979. (usplash.com/Thomas Millot)

Usai melakukan restorasi mobil klasik, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah untuk melakukan uji kelayakan. Cek performa mesin, setir, transmisi, dan sistem pengereman, dan pastikanlah mereka semua bekerja dengan baik. Hal ini berpengaruh banyak terhadap sisi keselamatan mobil.

Dari pembahasan di atas, Kunoholics pasti sudah bisa membayangkan bahwa merestorasi sebuah mobil klasik memerlukan banyak usaha, waktu, dan biaya yang harus dicurahkan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Meski begitu, percayalah, restorasi mobil klasik merupakan proses yang layak untuk dinikmati.

Continue Reading

Bookmark

Comments

No Comments Yet

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. By clicking "I Agree" or by using our site, you agree to the use of cookies.