Porsche 356 (1948-1965) | Explained

07 April 2022

Bagikan

WA
link

Porsche 356 dianggap oleh banyak penggemar mobil sebagai salah satu sports car terbaik yang pernah dibuat. Ferry Porsche, putra dari pendiri bisnis perusahaan otomotif terkemuka Porsche, menyimpulkan bahwa akan terasa lebih menyenangkan jika mengendarai mobil kecil dengan tenaga lebih besar. Berdasarkan pendapatnya tersebut, di rancanglah mobil sesuai keinginannya yang kemudian diberi nama Porsche 356.

Porsche 356 sekarang tergolong sebagai mobil klasik super elegan, dan memiliki sisi sejarah unik yang pastinya sangat menarik untuk kalian ketahui sebagai pecinta mobil kuno.

Penasaran, kan? Yuk simak Cerita Kuno edisi Porsche 356 sampai selesai, ya!

Sejarah

Porsche 356 Pre-A tahun 1948.

Porsche 356 merupakan mobil pertama yang diproduksi oleh Porsche. Sports car canggih di masanya ini dibuat pada tahun 1948-1965 dan dirancang oleh Ferry Porsche - anak dari Ferdinand Porsche, sang pendiri merek Porsche.

Ferry Porsche terinspirasi dari pengalamannya dalam mengendarai mobil cepat Alfa Romeo dan BMW, serta Volkswagen Cabriolet Supercharged-nya. Mobil-mobil inilah yang membantunya untuk merancang Porsche 356.

Ferry Porsche di pabrik Porsche di Stuttgart setelah Perang Dunia I usai.

Keinginannya untuk menciptakan sebuah kendaraan berbobot ringan, bertenaga besar, dan berkapasitas penumpang hanya dua orang itu cukup besar. Sayangnya, perancangan kendaraan ini dilakukan di masa Perang Dunia I. Dan karena berbagai serangan bom di Stuttgart, pabrik terpaksa dipindahkan dari Jerman ke Austria pada tahun 1948/49.

Seusai perang di 1950, Porsche memindahkan operasi pembuatan Porsche 356 kembali ke Jerman dan melanjutkan produksi dari kendaraan tersebut.

Mobil balap berbasis Porsche 356 A.

Porsche 356 memang mobil pertama yang diproduksi Porsche. Tapi jangan lupa kalau mereka telah memiliki banyak pengalaman dalam membuat mobil-mobil yang dapat diandalkan, seperti jagonya mobil rakyat Volkswagen Beetle, dan beberapa mobil balap yang berpartisipasi di Auto Union Grand Prix dan Cisitalia Grand Prix.

Porsche 356 pun juga diikutsertakan dalam ajang balapan di Innsbruck, dan ditempatkan sebagai juara pertama. Mulai saat itulah, performa menjadi fokus utama pada desainer Porsche.

Mesin

Mesin 1.500 cc flat-4 Porsche 356.

Sebagai mobil berperforma tinggi, Porsche tidak berkompromi dengan mesin yang diusungnya. Semua generasi 356 memiliki mesin flat-4, dengan kapasitas yang beragam dari 1.100 cc - 2.000 cc. Mesin-mesin ini disambungkan ke transmisi manual 4-percepatan dan menyalurkan tenaganya ke roda belakang.

Walaupun ini merupakan mobil pertama yang dibuat Porsche, pada awalnya mereka mengusung mesin dari VW Beetle, yang mana terkenal dapat diandalkan. Kemudian untuk mesin yang kapasitasnya lebih besar, teknisi VW pun ikut serta dalam perancangannya.

Untuk pengendalian yang cekatan, mesin ini ditaruh di belakang penumpang, sehingga akselerasinya cukup mencengkeram. Bahkan untuk varian mesin 1.600 cc-nya saja, ia dapat berlari dari 0-100 km/h dalam 14 detik, yang mana adalah angka yang sangat baik untuk sports car era 1950-an.

Eksterior

Porsche 356 B Coupe.

Kalau ada satu hal yang sangat memukau dari Porsche 356, itu pasti tampilan luarnya. Ya, memang kalian akan menemukan beberapa bayangan VW Kodok di mobil ini, tapi ia tampil lebih elegan, dengan lekukan-lekukan yang lebih sederhana dan gentle.

Pada dasarnya, Porsche menyediakan 356 dalam versi hardtop (atap tertutup) dan soft-top (atap terbuka). Dari depan, terdapat dua buah lampu depan yang bulat dan besar, seperti yang ada pada VW Beetle. Namun, garis kap bagasi depan lebih datar, dimana itu memberikan ruang penyimpanan yang cukup luas dan memanjang.

Porsche 356 B Speedster (depan) dan Coupe.

Bentuk atap hardtop dan citra belakangnya pun seakan menyerupai Beetle yang lebih kompak. Namun, atap dan ground clearance yang lebih rendah tersebut memberikan kesan yang sangat sporty. Tak lupa hal itu berpengaruh pada aerodinamis yang lebih baik dan pengendalian yang lebih mantap di tikungan.

Secara keseluruhan, dengan desain yang sangat simpel, Porsche 356 tampil sangat elegan, stylish, dan sangat kental kesan premium nya. Menurut kami, ini adalah salah satu desain Porsche klasik yang terbaik yang pernah ada.

Porsche 356 C Cabriolet.

Tak heran jika mobil yang sudah berusia lebih dari 70 tahun ini masih berharga di kisaran $70.000-$100.000 (1-1.5 miliar rupiah) di pasar mobil bekas.

Baca juga: 5 Mobil Kuno Termahal di Dunia, Dilelang Hingga 694 Miliar Rupiah

Interior

Interior Porsche 356 A.

Kabin 356 memang bukanlah yang paling mewah dan cenderung sederhana, tapi dirancang sangat memanjakan ergonomis pengemudi. Posisi berkendaranya rendah, dan kalian akan duduk di bucket seat yang akan sangat memeluk kalian saat menikung tajam dalam kecepatan tinggi.

Setirnya lumayan besar dan bergagang tipis, sehingga enak sekali untuk digenggam. Dibelakangnya, terlihat tiga buah cakra analog yang menampilkan RPM, kecepatan, dan indikator temperatur dan bahan bakar. Posisi tuas koplingnya pun sangat dekat dengan pengemudi, dengan jarak perpindahan yang pendek dari gigi ke gigi. Ya, Porsche dengan sukses merancang mobil pertamanya sangat asyik untuk dikemudikan.

Interior Porsche 356 Pre-A Convertible.

Tentunya, 356 bukanlah mobil mewah tanpa bahan kulit dan material empuk di sekitar dashboard, trim pintu, dan kursinya. Warna interiornya juga banyak macamnya, yang dapat mengikuti selera pembeli.

Jadi, meskipun sempit dan kurang praktis, kabin Porsche 356 ini tentu tetap akan digemari oleh para petrolhead.

Model

Sebelum digantikan oleh model 911, 356 merupakan mobil eksotis yang hits. Sepanjang masa produksinya, ada total 76.000 unit yang terjual. Kendaraan ini sangat sukses besar di seluruh Eropa, diproduksi sebagai mobil balap dan tersedia untuk dijual ke publik.

Terdapat 4 generasi Porsche 356, yaitu model Pre-A, A, B, dan C. Berikut penjelasan detail dari setiap generasinya.

Model: Pre-A (1948-1955)

Porsche 356 Pre-A Speedster.

Generasi pertama Porsche 356 disebut sebagai Porsche 356 Pre-A, diproduksi dari tahun 1948-1955. Pada awalnya Pre-A mengusung mesin 1.100 cc dengan tenaga 40 hp, yang kemudian di tahun 1951, di-upgrade ke unit 1.300 cc dan 1.500 cc dengan tenaga mencapai 110hp.

Meski Pre-A adalah model pertama mereka, namun di tahun 1951 Porsche 356 telah membuat pertunjukan yang luar biasa di LeMans yang membuatnya mendapat perhatian dunia dan meningkatkan popularitasnya. Produksi dari Pre-A itu juga cukup banyak, dengan total 7.627 unit yang dibuat.

Model: A (1955-1959)

Porsche 356 A Speedster.

Model 356 A menjadi generasi kedua yang menerima desain ulang dengan bodi yang terbuat dari baja. Rakitan bodi dan jok mobil dibuat oleh perusahaan bernama Reutter, yang kemudian diakuisisi oleh Porsche di tahun 1963.

Pada era model A, Porsche banyak melakukan peningkatan kualitas mesin, penanganan dan aerodinamis mobil. Mesin yang diusung pada model A yaitu mesin 4 silinder dengan pilihan kapasitasnya adalah 1300 cc 60 hp, 1500 cc 100 hp dan 1600 cc 75 hp.

Total produksi dari 356 A adalah 21.045 unit kendaraan, dan sebagian besar penjualan dilakukan di Jerman dan Austria.

Model: B (1959-1963)

Porsche 356 B Coupe.

Perbedaan visual utama antara model B dengan model sebelumnya adalah bumper depan dengan rim guards yang diperbesar, yang diposisikan sepuluh sentimeter lebih tinggi, dan lampu depan, yang juga diposisikan jauh lebih tinggi. Horn grill di sebelah indikator depan juga jauh lebih menonjol dan menampilkan dua bilah berlapis krom.

Mesin yang diberikan juga mengalami peningkatan. Ada dua pilihan mesin yang ditawarkan oleh Porsche, yaitu unit 1600 cc dengan 60 hp dan 2000 cc dengan 140 hp.

Model Porsche 356 B sangat diminati oleh publik dan membuatnya mengalami peningkatan besar dalam jumlah pesanan dengan total produksinya yang mencapai 30.963 unit.

Model: C (1964-1965)

Porsche 356 C Coupe.

Generasi terakhir dari Porsche 356 adalah model C yang diproduksi mulai dari 1964-1965. Selain mendapat rem cakram baru, memang tak ada perubahan yang terlihat pada model ini.

Model 356 C datang dengan opsi mesin yang lebih bertenaga yaitu 1600 cc 75 hp dan 2000 cc 130 hp. Sebuah transmisi manual empat percepatan dipasangkan dengan masing-masing mesin tersebut.

Produksi 356 C mencapai puncaknya pada 14.151 unit pada tahun 1964, dimana setelah itu ia digantikan oleh model penerusnya, Porsche 911. Namun, perusahaan terus menjual 356 C di Amerika Utara hingga tahun 1965 karena permintaan untuk model tersebut masih banyak.

Bahkan, ada 10 unit 356 C cabriolet yang terakhir diproduksi untuk Rijks Politie Belanda, patroli jalan raya milik Belanda, pada tahun 1966 (namun tetap dijuluki model 1965).

Kesimpulan

Setiap tahun masa produksinya, Porsche terus melakukan pengembangan terhadap mobil pertamanya, Porsche 356, seiring dengan lahirnya inovasi-inovasi baru di bidang teknologi otomotif.

Dengan desain yang mengagumkan serta lekukan bodinya yang menambahkan kesan mewah dan sporty tersebut, Porsche mampu memikat banyak orang di masanya. Bahkan, hingga saat ini banyak sekali kolektor yang tertarik untuk menjadikan Porsche 356 sebagai koleksi berharganya, baik versi asli maupun replikanya.

Continue Reading

Bookmark

Comments

No Comments Yet

Related Articles

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. By clicking "I Agree" or by using our site, you agree to the use of cookies.