Mercedes-Benz W111 (1959-1971) | Explained

20 January 2022

Bagikan

WA
link

Jika berbicara tentang mobil klasik, tentu saja kita tak bisa melewatkan mobil sedan buatan Mercedes-Benz. Berbagai mobil tua dari merek asal Jerman tersebut menjadi favorit banyak kolektor karena mampu memberikan kesan antik dan mewah, membuat siapapun akan terpesona ketika melihatnya.

Khususnya seri W111, yang mana mobil ini adalah salah satu cikal bakal seri S-Class - salah satu sedan mewah tersukses sepanjang masa. Ia juga merupakan pendahulu dari Mercedes-Benz W108/109 yang sudah pernah kami bahas sebelumnya.

Karena sejarah dan model-modelnya yang tak kalah menarik, pada Cerita Kuno kali ini, kami akan membahas Mercedes-Benz W111. Fun fact, ini salah satu Mercy kuno favorit Kuno ID lho.

Enjoy!

Sejarah Mercedes-Benz W111

Mercedes-Benz W111 220 SE (kiri) dan Mercedes-Benz W180 220 Ponton.

W111 adalah salah satu seri mobil produksi Mercedes-Benz yang mulai dikembangkan dari tahun 1956, diciptakan sebagai pengganti seri sedan mewah Mercy sebelumnya – Ponton.

Dibanding W120, W111 tampak lebih besar, gagah, dan segar. Banyak garis garis tegas di sekitar eksterior yang membuatnya lebih berwibawa di jalan. Selain itu, dimensinya yang membesar juga membuatnya memiliki ruang interior yang lebih mumpuni, cocok untuk orang-orang eksekutif yang ingin berpergian dengan menggunakan jasa pengemudi.

Kabin Mercedes-Benz W111 220 SE tahun 1959.

Desain dari W111 dirancang oleh Bela Barenyi beserta timnya yang berfokus untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Kabin pada mobil ini diperlebar dan dibuat lebih mengotak agar menyediakan area kaca yang lebih luas untuk menunjang visibilitas yang lebih baik. Peningkatan keselamatan pada mobil ini juga dilakukan dengan menambahkan sabuk pengaman.

Fintail yang Ikonik

Bagian belakang Mercedes-Benz W111 220 S tahun 1959.

Untuk penampilannya, W111 dibuat sedemikian rupa agar menyenangkan target pasar Eropa dan Amerika Utara. Bentuk bodinya yang terbilang modern pada masa itu menampilkan karakteristik seperti sirip ikan, makanya W111 ini biasa dijuluki fintail.

Uniknya, di Indonesia W111 memiliki julukan lain, yaitu ‘Batman’, sebab fintail yang unik tersebut menyerupai citra belakang Batmobile tahun 1960-an.

Model Mercedes-Benz W111

W111 diproduksi dari tahun 1959-1971, dengan total produksi sebanyak 370.807 unit. Dalam masa itu, Mercedes memasarkan W111 dalam 6 model yang berbeda - 220, 220 S, 220 SE, 230 S, 250 SE, dan 280 SE.

Yuk, kita bahas satu persatu lebih rinci, dari model paling dasarnya hingga yang paling lengkap dan mahalnya.

220

Mercedes-Benz W111 220 tahun 1959.

Di awal kemunculannya, 220 merupakan model entry-level di seri W111. Perubahan total terjadi pada eksterior dan interiornya dari generasi sebelumnya, yaitu Mercedes-Benz W180 220.

Meski merupakan model termurah, ia tetap tampil secara elegan dengan desain khas sedan besar Mercy yang berwibawa. Masuk kedalam pun, kalian langsung disambut dengan kualitas interior yang luar biasa tinggi pada jamannya, terutama dengan penggunaan jok kulit, trim kayu, dan panel-panel empuk di sekitar dashboard dan pintu.

Mesin 2.195 cc inline-6 Mercedes-Benz W111 220 tahun 1959.

Model 220 ditawarkan dalam bentuk sedan 4 pintu, dengan mengusung mesin 6 silinder segaris yang berkapasitas 2.195 cc. Mesin ini menghasilkan tenaga maksimum 95 hp dan torsi 169 Nm. Tenaga tersebut kemudian disalurkan ke roda belakang dengan transmisi manual atau otomatis 4 percepatan.

Hasilnya, mobil dengan berat 1.320 kg ini dapat berakselerasi dari 0-100 km/h dalam waktu 16 detik, dengan kecepatan maksimalnya mencapai 155 km/h - sama sekali tidak buruk pada jamannya. Lalu, untuk fitur pengeremannya, ia dilengkapi dengan rem tromol pada bagian depan dan belakang.

220 S

Mercedes-Benz W111 220 S tahun 1964.

Model 220 S memiliki mesin yang sama dengan 220, tetapi menghasilkan tenaga yang sedikit lebih besar, yaitu 110 hp dan torsi 172 Nm. Model ini juga dibekali dengan penggerak roda belakang (RWD) dan transmisi manual atau otomatis 4 percepatan.

Berlari ke 100 km/h juga sedikit lebih cepat dibanding model entry-level, ditempuh dalam waktu 15 detik, dan top speed-nya mencapai 165 km/h. Menariknya lagi, sebagai fitur pendukung kenyamanan dan keamanan berkendara, 220 S memiliki suspensi wishbone ganda dan swinging axle.

Sayangnya, jika dilihat secara sekilas, memang penampilan 220 S sangat mirip dengan model lebih murahnya, 220. Perbedaan yang ada di eksterior hanya terdapat di emblem model velg, dan aksesoris krom strip di sepanjang bodi.

Interior Mercedes-Benz W111 220 S tahun 1959.

Meski begitu, perubahan yang lumayan signifikan hadir pada interior. Dibanding 220, 220 S unggul dalam beberapa fitur, seperti kantong penyimpanan pada pintu, tuas pembuka pintu dan jendela yang lebih panjang, armrest pintu berbusa, dan armrest belakang.

220 SE

Mercedes-Benz W111 220 SE Sedan tahun 1959.

Varian mewah pada model produksi pertama W111 adalah 220 SE. Pada model ini terdapat tiga pilihan bodi mobil yaitu, sedan, coupe, dan cabriolet. Banyak orang sangat menyukai 220 SE, terlebih versi coupe dan cabrioletnya yang meluncur di tahun 1961.

Bermesin 2.195 cc inline-6, unit ini sekali lagi di-tune oleh Mercedes-Benz untuk mengeluarkan tenaga yang lebih besar lagi, yaitu 118 hp dan torsi 189 Nm. Alhasil, 220 SE dapat melesat 0-100 km/h dalam 12 detik dan kecepatan tertingginya mencapai 170 km/h.

Mercedes-Benz W111 220 SE Coupe tahun 1961.

Selain karena desainnya yang mewah (apalagi dengan pilihan atap terbuka), interior yang disuguhkan kendaraan ini pun menarik perhatian banyak kalangan. Apalagi dengan trim kayu yang lebih mewah dan pemilihan warna yang bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli.

Sampai saat ini, 220 SE masih termasuk sebagai jajaran mobil klasik Mercedes paling indah yang dicari di seluruh dunia.

230 S

Mercedes-Benz W111 230 S tahun 1965.

230 S merupakan model sedan empat pintu W111 yang termahal dan termewah. Ia juga merupakan varian sedan terakhir yang diperkenalkan oleh Mercedes, yang kemudian diregenerasikan dengan Mercedes-Benz W108/W109 mulai tahun 1967.

Diluncurkan pada tahun 1965, model 230 S mengusung mesin yang lebih besar dari biasanya, yaitu unit 2.306 cc 6 silinder, bertenaga 120 hp dan bertorsi 179 Nm. Mercedes mengklaim bahwa 230 S mampu mencapai kecepatan maksimalnya pada 175 km/h.

Selebihnya, ia mengadopsi desain eksterior dan interior yang sama persis dengan model 220 SE.

250 SE

Mercedes-Benz W111 250 SE Cabriolet tahun 1965-1967.

Tersedia dalam bentuk coupe dan cabriolet saja, 250 SE yang diproduksi tahun 1965-1967 merupakan model facelift dari model 220 SE.

Dilengkapi dengan mesin 2.496 cc inline-6, ia mampu menghasilkan tenaga hingga 150 hp dan torsi 216 Nm. Akibatnya, akselerasi dari 0-100 km/h tuntas dalam waktu 12 detik, dan kecepatan maksimalnya mencapai 185 km/h.

Memang, itu bukanlah performa yang fantastis jika dibandingkan dengan sports car di rentan harga yang sama dengannya. Tapi, Mercedes merancang 250 SE untuk menjadi gran tourer sejati yang nyaman dan mewah untuk perjalanan jauh.

280 SE

Mercedes-Benz W111 280 SE Cabriolet tahun 1969.

280 SE coupe dan cabriolet adalah dua model akhir dari Mercedes W111 yang diproduksi dari tahun 1967-1971. Bisa dibilang, model ini merupakan salah satu Mercy klasik yang sempurna.

Mulai dari segi penampilan, performa, kemewahan, hingga rasa berkendara, ia tak pernah henti membuat pengendaranya terpesona. Tak heran jika ia merupakan salah satu ikon mobil klasik mewah Mercedes yang diburu banyak kolektor.

Di bawah kap mesin, 280 SE dibekali unit 2.778 cc 6 silinder yang memproduksi tenaga 170 hp. Kurang bertenaga? Ada juga mesin 3.499 cc V8 dengan 200 hp! Tentu ini adalah dua mesin yang sangat spektakuler pada masanya, apalagi dengan penyaluran tenaga yang sangat halus, membuat mobil ini melahap kilometer demi kilometer secara effortless.

Kesimpulan

Seri W111 merupakan salah satu kendaraan yang paling elegan yang pernah diproduksi oleh Mercedes. Meski dirancang lebih dari 60 tahun yang lalu, penampilan mobil ini sama sekali tak lekang oleh waktu dan justru terlihat semakin indah.

Nyaman, mewah, dan serbaguna - tidak heran mengapa W111 dapat bertahan hingga sekarang. Apalagi nilai jualnya juga terus meningkat karena mobil ini secara konstan diburu oleh kolektor dan pakar restorasi.

Continue Reading

Bookmark

Comments

No Comments Yet

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. By clicking "I Agree" or by using our site, you agree to the use of cookies.